Omah Wayang dalam Keterbatasan Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan

Omah Wayang dalam Keterbatasan Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan

Omah Wayang dalam Keterbatasan Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan – PAUD dan Dikmas. Omah Wayang memiliki peran strategis didalam keterbatasan. Sebagai unit usaha kegiatan PKBM Dewi Fortuna yang serba terbatas mampu memberi dampak baik bagi kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Klaten. Lahir dari PKBM Dewi Fortuna yang didirikan pada 2004 berawal dari keprihatinan dengan kondisi seni tradisional yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan generasi muda. Kemudian, Omah Wayang sebagai unit usaha, pendidikan dan seni tradisional Klaten menyusul kemudian didirikan pada tahun 2010.  Omah Wayang dalam melakukan kegiatan kegiatannya selalu berupaya memberikan kontribusi penting bagi pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Indonesia.

Upaya pelestarian seni tradisional Jawa yang dilakukan sekaligus memanfaatkannya untuk memberantas buta aksara, mengentaskan anak anak putus sekolah, memberdayakan masyarakat melalui pendidikan ketrerampilan, kewirausahaan dan kebencanaan. Beberapa program kegiatan di PKBM Dewi Fortuna yakni pemberantasan buta aksara, pendidikan kesetaraan paket B, pendidikan kesetaraan paket C, pelatihan kerajinan dan wayang kulit dan seni tradisi (Omah Wayang), taman bacaan masyarakat, serta pemberdayaan perempuan. Dalam pembelajaran, seluruh kegiatan PKBM memanfaatkan seni tradisional sebagai media pendidikan.

PKBM Dewi Fortuna sudah meluluskan 600 lebih anak putus sekolah melalui pendidikan kesetaraaan sejak tahun 2012. Di bidang pembelajaran seni tradisional, sudah ada 700 anak yang belajar di PKBM Dewi Fortuna melalui unit Omah Wayang dari 2012 hingga saat ini.

Baca Juga : Pauddikmas.org

Omah Wayang dalam Keterbatasan Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan

Apri berharap PKBM Dewi Fortuna bisa menjadi pusat pendidikan nonformal di bidang seni budaya di Klaten. “Ketika orang berpikir tentang Klaten yang diingat seni tradisional dan Omah Wayang. Kami ingin seni  tradisional dimanfaatkan di berbagai sektor seperti Basarnas sudah memanfaatkan untuk upaya mitigasi bencana,” kata Apri.

Setelah memenangkan Global Prize ESD Okayama Award UNESCO Jepang 2017 sebagai peraih juara utama atau 1st global prize dengan judul “Pelestarian Seni Tradisional yang Terintegrasi dengan Pendidikan, Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal yang Berkelanjutan”berbagai apresiasi diterima oleh Kristian Apriyanta, S.Pd sebagai Ketua PKBM Dewi Fortuna Omah Wayang antara lain, ketika dirinya bertemu dengan Dirjen PAUD dan Dikmas, Ir. Harris Iskandar, Ph. D, beliau sangat mengapresiasi dan berkata bahwa: “Sinergitas Pemerintah dengan PKBM Dewi Fortuna di Klaten merupakan praktik baik yang mendorong keterlibatan masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal yang diapresiasi masyarakat Global”.

Dalam kunjungan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pernah mengatakan harapannya pada Apri, Produk inovatif local tradisional ini karya PKBM dan Omah Wayang, ini bisa mengangkat ekonomi daerah harus dikelola dengan baik.

Ketua Umum Dewan Kesenian Klaten, Sunarna, mengatakan penghargaan yang diterima PKBM Dewi Fortuna Omah Wayang menunjukkan pengakuan pelestarian budaya di Kabupaten . “Apa yang dilakukan PKBM Dewi Fortuna Omah Wayang merupakan hasil kerja gotong royong tim beserta seluruh masyarakat Klaten,” katanya. (RN/ Tim Warta KS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *