Dirjen PAUD dan Dikmas: Bonus Demografi Peluang Menuju Indonesia Emas

Dirjen PAUD dan Dikmas: Bonus Demografi Peluang Menuju Indonesia Emas

Dirjen PAUD dan Dikmas: Bonus Demografi Peluang Menuju Indonesia Emas – Bandung, PAUD dan Dikmas  Bonus demografi bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negara. Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi, maka akan menjadi bencana yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan khususnya Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar dalam seminar nasional PAUD bertema “Menuju PAUD Berkualitas“ yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan PAUD Sekolah Tinggi Ilmu Agama Persatuan Islam (STAI Persis) di gedung Qornul Manazil,Kampus STAI Persis Ciganitri,Bojong Soang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

“Jika kita tidak bisa memanfaatkan bonus demografi. Maka akan jadi bencana buat bangsa Indonesia. Karena itu kita harus persiapkan anak bangsa,mulai dari PAUD untuk menghadapi itu,”kata Harris di hadapan 500 peserta dari mahasiswa jurusan PAUD STAI Persis, guru-guru PAUD dan TK dari jamaah Persis se wilayah Jawa Barat.

Baca Juga : Pauddikmas.org

Dirjen PAUD dan Dikmas: Bonus Demografi Peluang Menuju Indonesia Emas

Maka dari itu, kata Harris,untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai agent of development untuk mempersiapkan anak sedini mungkin sebagai periode emas. Karena anak usia 0-6 tahun akan berusia produktif saat bonus demografi Indonesia terjadi sekitar tahun 2035-2045.

“Kita siapkan kematangan mental dan unsur motorik mereka. Menjadi tantangan bagi guru PAUD dalam mengawal tumbuh kembang mereka, sehingga menjadi berkah pada saat bonus demografi nanti,”ujar Harris.

Pada kesempatan sebagai keynote speaker,Harris juga menjabarkan stunting yang jadi persoalan dunia, pendidikan keluarga serta arah dan kebijakan Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas.

“Sesuai Perpres 59 tahun 2017 tentang tujuan pembangunan berkelanjutan,kita tengah menggalang pemerintah daerah untuk menyediakan dan melayani pendidikan anak usia dini,dengan gerakan PAUD wajib 1 tahun pra SD,” ungkap Harris.
Turut hadir dalam acara seminar nasional itu Pembina STAI Persis Prof. DR. Dadan Wildan,M.Hum yang juga Deputi Menteri Sekretatis Negara, Rektor STAI Persis DR. Nurmawan,serta Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat Muhamad Hasbi.(Tim Warta.Pri-Ars/KS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *